Senin, 05 September 2011

KECELAKAAN LEBARAN SEBABKAN `PRODUCTIVITY LOSS` NASIONAL

Rabu, 8 September 2010
Oleh: Febi



(Berita Daerah - Nasional) - Tingginya jumlah dan fatalitas kecelakaan yang terjadi pada masa Lebaran akan menyebabkan kerugian besar bagi negara akibat hilangnya kesempatan untuk berproduksi atau `productivity loss`.

"Tingginya jumlah dan fatalitas kecelakaan terutama yang terjadi pada masa Lebaran menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi negara jika ditinjau dari nilai ekonomis dan sosial, terutama akibat hilangnya kesempatan untuk berproduksi atau `productivity loss`," kata peneliti dari pusat studi transportasi dan logistik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Lilik Wachid Budi Susilo di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Lilik, dari komponen biaya pembentuk kerugian ekonomi atau `economic loss`, kerugian akibat kehilangan kesempatan untuk berproduksi atau `productivity loss` merupakan komponen yang nilainya paling besar.

"Angka `productivity loss` nasional pada periode Lebaran mengalami peningkatan dibandingkan `productivity loss` pada hari-hari biasa, hal tersebut sebagai dampak dari jumlah dan fatalitas korban kecelakaan selama masa Lebaran," katanya.

Ia memberi contoh pada periode Lebaran 2009 angka `productivity loss` diperkirakan mencapai Rp158 milyar per hari. "Upaya penanganan masalah angkutan Lebaran dari tahun ke tahun tampaknya belum cukup efektif untuk menekan angka `productivity loss` nasional," katanya.

Apabila permasalahan tersebut tidak segera dicari solusinya, Lilik mengatakan, pada tahun-tahun mendatang kondisinya akan semakin buruk.

"Di samping itu, konsekuensi sosial ekonomisnya juga akan semakin besar. Oleh karena itu diperlukan kebijakan strategis dan sinergis yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bidang transportasi nasional," katanya.

Ia mengatakan permasalahan utamanya adalah pemerintah belum mampu memenuhi kebutuhan angkutan Lebaran baik dari sisi kapasitas maupun kualitas layanan.

"Kegiatan mudik untuk merayakan Idul Fitri membutuhkan kapasitas fasilitas transportasi yang jauh lebih besar daripada kebutuhan pada hari-hari biasa, kurang lebih ada 24 juta orang yang bergerak dalam rentang waktu 16 hari," katanya. source: http://lepmida.com/news_irfan.php?id=27804&sub=news&page=1

Tidak ada komentar:

...selamat datang...dab....

.....transportasi dll..........